Perumusan Blue Ocean Strategy PT Lippo General Insurance Tbk menjadi Leader di Industry Asuransi Indonesia
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa strategi bersaing yang digunakan oleh Lippo Insurance kemudian peneliti mencoba untuk merumuskan Blue Ocean Strategy sebagai strategi bersaing Lippo Insurance yang baru. Jenis penelitian yang digunakan adalah Kualitatif Post-Positivisme. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam, studi pustaka dan observasi. Dari hasil penelitian, Peta posisi kekuatan Lippo Insurance berada pada kuadran I, artinya Lippo Insurance memiliki kekuatan dan peluang sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif. Strategi persaingan yang digunakan oleh Lippo Insurance saat ini yaitu Strategi Manajemen yang berorientasi pengembangan strategi secara makro seperti strategi pengembangan pasar, pengembangan produk, dan strategi peningkatan pelayanan. Selain menggunakan strategi manajemen, Lippo Insurance juga menggunakan strategi generik Porter yaitu Strategi Cost Leadership atau Kepemimpinan Biaya. Strategi Kepemimpinan Biaya yang diterapkan oleh Lippo Insurance adalah Strategi Kepemimpinan Biaya nilai terbaik dimana Lippo Insurance tidak menetapkan harga paling murah di market namun menempatkan harga nilai terbaik sesuai dengan benefit dan service yang dimiliki. Perumusan Blue Ocean Strategy ini akan menciptakan inovasi nilai dimana dapat tercipta dengan mempengaruhi struktur biaya dan tawaran nilai bagi pembeli. Struktur biaya dapat dikurangi dengan mengurangi faktor ketepatan waktu batas waktu penyelesaian klaim. Biaya dapat dikurangi dengan cara mengurangi hardcopy kertas untuk approval penyelesaian klaim kepada atasan. Biaya dapat juga dikurangi dengan cara menggunakan sistem elektronik atau online untuk penyelesaian klaim. Nilai pembeli dapat diciptakan dengan meningkatkan faktor yang menjadi ajang persaingan dan menciptakan faktor baru. Perusahaan dapat meningkatkan faktor fasilitas dan provider. Selain meningkatkan faktor-faktor tersebut, perlu ada penciptaan faktor yang baru yaitu faktor mesin edc di rumah sakit, Faktor web digital, dan faktor hotline konsultasi kesehatan 24 jam.